Menggenggam Serpihan Sakura (1)


Entah apa yang membuat gadis itu begitu berapi-api ingin melanjutkan study ke Negeri Sakura. Ya, semua orang pasti pernah mempunyai keinginan kuliah di luar negeri. Ia memutar otak bagaimana agar mimpinya itu bisa tercapai. Setiap hari jari lentiknya begitu cekatan mengetikkan keyword pada salah satu situs search engine untuk mencari peluang. Mulai dari mencari beasiswa, mencari perusahaan Jepang  di Indonesia, bahkan sampai mencari peluang kuis-kuis yang berhadiah Jepang.

Setiap hari juga dia dengan gamblang bercerita tentang mimpinya. Seperti mengupdate status di situs pertemanan, bercerita kepada teman-temanya, dsb. Dan sampai hal-hal kecil seperti mendengarkan lagu-lagu Jepang, melihat gambar-gambar daerah di Jepang, menonton film Jepang, memasang profile picture bendera Indonesia-Jepang,  hingga makan menggunakan mangkok kecil dan sumpit. Gadis itu beranggapan dengan cara seperti itu, alam bawah sadarnya bisa merekam dan membawanya menggapai mimpinya. Mendengar kisahnya, melihat perilakunya, seakan-akan awan di langit ingin dipeluknya. Rasanya mimpinya itu begitu besar dan menggebu-gebu bagai menuang air dalam sebuah wadah yang kemudian tumpah ruah.

Ke alay an gadis itu dalam menggapai mimpi tidak cukup sampai di situ. Ia juga pernah mengajak temannya mengurus passport. Kalau kata orang, “Urus saja dulu SIM A, siapa tahu suatu saat nanti bisa memiliki mobil” nah kemudian dia berkata pada temannya “Ayo urus dulu passport, siapa tahu suatu saat nanti beneran bisa ke luar negeri”.

Memang terlihat berlebihan, tapi setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk menggapai apa yang diinginkannya. Mungkin sebagian orang mengira omongannya hanya omong kosong dan belaka karena sampai saat ini semua yang dikatakannya belum pernah tercapai. Tapi dia tidak pernah gentar, semua proses yang dilaluinya dalam hidup yang masih sumur biji jagung ini justru membuatnya semakin kuat dan mempunyai ketetapan hati yang mantap. Gadis itu hanya berfikir  ingin membagi kobaran semangat yang dia rasakan, ya walaupun semua usahanya sampai saat ini belum menghasilkan apa-apa.

Setiap malam sebelum tidur gadis itu selalu berdoa kepada Allah, Sang penguasa alam agar mimpi-mimpinya dapat terkabul, baik melalui usahanya sendiri atau dari jalan-jalan yang tak akan pernah bisa diduga. Gadis itu selalu yakin, Allah bersama orang-orang dan pemikirannya. Sehingga setiap detik ia selalu memantapkan hati dan memikirkan hal yang positif.

Suatu ketika, ada seseorang yang bertanya kepadanya “Kenapa sih, kok ingin belajar ke Jepang?” Dia hanya tersenyum dan berkata, “Ini mimpiku. Dan aku akan merubah kata ‘ingin’ menjadi ‘telah’ suatu saat nanti.”

Orang banyak berkata “Jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti ketika jatuh akan sangat sakit”. Tapi gadis itu tidak sependapat. Justru seharusnya orang itu mempunyai mimpi dan menjadikannya sebagai the goal of life. Tidak ada yang salah dengan orang yang mempunya mimpi. Baik sekecil apapun mimpi itu. Jika seseorang dapat dengan jelas dan gamblang mendefinisikan apa yang diinginkannya, pasti orang tersebut akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Gadis itu selalu berargumen, setiap individu pasti mempunyai sebuah potensi dalam dirinya, tinggal bagaimana menyikapinya. Akankan individu tersebut terus mencari dan menggali potensi yang terkubur dalam dirinya atau hanya menjadikan dirinya sebagai seonggok daging yang mempunyai nama.

Comments
6 Responses to “Menggenggam Serpihan Sakura (1)”
  1. "Senada cinta bersemi di antara kita. Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara ..."
    (nyanyi mode)

  2. jiah malah nyanyi, maaf mas tidak menerima rekaman :p
    oh iya ya, itu judulnya sakura, baru inget :D

  3. Unknown says:

    wow....pemandangan bagus sekali tapi tulisanya kecil-kecil jadi hanya sedikit bacanya maaf ya

  4. Terima Kasih Humandita Rifki :)
    Wah terlalu rapat ya font nya, padahal kisahnya bagus lho, hehe
    Bisa jadi bahan pertimbangan untuk desainnya nih
    Terima Kasih sarannya sangat membangun :)

  5. font kecil + times new roman + warna abu-abu..
    hmm. anda berhasil membuat pembaca merasa rabun :D
    btw, web2 sekarang trennya tampilan polos, tombol gede, font gede. ala holo.

  6. hahaha, iya belum sempet ngedit, maksudnya biar pastel gitu, sekarang kan jamannya pastel :P
    tapi makasih sarannya :D

Leave A Comment